Kamis, 25 Juni 2009

Belanja Kala Stres Mendera

Wega, wanita berumur 30 tahun, melihat koleksi sepatu dan tasnya yang kini memenuhi sebagian ruangan rumahnya. Jumlahnya sudah bejibun, ga bisa dihitung. "Ck ck ck," ujarku kala bertandang ke rumahnya. "Ini

Kamis, 18 Juni 2009

Penjiplak tak tahu diri!

Pagi-pagi aku sudah mau mencak-mencak. Ketika melihat tulisanku yang panjangnya tiga halaman dijiplak habis-habisan oleh majalah lain. Sudah gitu namaku diganti dengan orang lain yang kompetensinya jauh di bawahku!Aku langsung komplain ke pemimpin umum...Saat emosiku memuncak, mau mendamprat Pemred-nya via telepon, ternyata HP-ku telo...ga bisa connect!Huhhhhhhhhhhhhhhh
Penjiplak!
Penjiplak!
Penjiplak!
Orang yang tidak menghargai martabat
Tahunya ya hanya njiplak!
Orang yang ga mau mikir tapi maunya enak
Bisanya cuma njiplak!
Terlaknat!

Sabtu, 06 Juni 2009

Kondangan Rock n Roll



Dimohon hadir 30 menit sebelum acara dimulai. Demikian tulisan yang tertera di undangan pernikahan salah seorang putra pejabat kondang di negeri ini dengan cucu pemilik perusahaan kosmetik terbesar di tanah air. Aku maklum dengan maklumat tsb, karena ada orang nomor satu Ketua MPR, menteri, dan para politisi datang dalam perhelatan itu. Maka, aku harus tahu diri, datang setengah jam sebelum acara.
Untuk menghormati sohibut hajat, aku pun memutuskan bolos sesi kedua kursusku kemarin, Sabtu (6/6). Sorry Mr. Donty, I permit to hang out. Lho? Sebelum kondangan, kusempatkan tidur barang sebentar, agar mukaku lebih fresh dan bercahaya. Taelah...
Begitu bangun, aku pun siap-siap. Karena takut parkir susah, mengingat tamu undangan banyak, suamiku memutuskan naik taksi, tidak bawa mobil sendiri. Ternyata, dari pihak Blue Bird bilang ga bisa.
Mencium gelagat ga enak, aku pun siap kondangan dengan dandanan rock n roll. Baju terusan hitam, kaos hitam, celana hitam. Tadinya mau pake jilbab hitam. Cuma kok ga enak ya, kesannya ga menghargai si tuan rumah. Akhirnya pake jilbab putih dah, ditambah sedikit aksesoris...I'm ready to party...Kami pun berangkat naik motor. Ampuuun dech, hari ini jalanan macetnya naudzubillah, bener2 macet nek. Untung naik motor....
Woooo sampe Menteng, polisi sudah banyak berjaga-jaga...Karena jalan diblokir, kami muter-muter nyari jalan terdekat untuk parkir. Ternyata stok yang tersedia hanya ada di Masjid Sunda Kelapa. Kami pun jalan ke rumah mempelai yang berjarak sekitar sekilo. Dalam hati aku bersyukur berdandan kasual, pake sepatu teplek, jadi kaki ga pegel, dan ga jadi pusat perhatian orang lewat.
Kira-kira dua ratus meter dari lokasi kondangan, area sudah steril dari kendaraan, banyak polisi berlalu lalang. Kami pun masuk ke dalam lokasi. Tidak ada kotak amplop di sana. Kata suami, yang punya hajat memang tidak menerima angpau karena sekarang ada pemeriksaan KPK.
Layaknya selebritis hollywood, kami berjalan di red carpet, yang dihiasi tenda bernuansa orange coklat merah keemasan. Mataku menyapu ruangan. Guh...tamu undangan ternyata pada pake kebaya dengan dandanan yang keren abish...Mati gaya dech gua. Dasar nasib lagi apes, di area tamu undangan, kursi2 dah terisi, jadilah kami berdiri. Karena kakiku pegel, kulepas sandalku. Aku sedikit terhibur karena posisiku berdiri pas di samping meja gubukan makanan, banana split....wah lidahku langsung menari.Lebih senang lagi, karena posisiku dekat dengan wartawan yang meliput, aku anggap aja sedang bertugas ngeliput....Secara kostum juga sama...casual abis hahaha
Lima menit kemudian Presiden SBY datang. Sepuluh menit kemudian calon pengantin pria datang naik kuda diiringi prajurit yang mendampinginya. Serasa berada di sekitar istana....
Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi penyambutan pengantin laki-laki, akad nikah, tausiyah, dan panggih pengantin. Karena sudah pukul 17.00 wib, aku pun memutuskan pulang duluan...Meskipun prosesi masih berlangsung, belum salaman, dan satu lagi, belum icip-icip banana split.....uhhhuhhuuuu my banana....slurp...I just can imagine....
Sekitar jam 17.10 aku sholat di Masjid Sunda Kelapa. Karena haus banget, kami minum di cafe mesjid. Pulang dech....alhamdulillah, jalanan dah enak...lancar...

Senin, 01 Juni 2009

Ga dapat barang, Ga bisa makan Bubur Ayam



Sabtu (30/5) bareng my hubby and my friend go to GI. Kebetulan, GI will be held midnight sale up to 70%. I have imagined that I will get branded item by low price. When we are still on the way Sudirman street, its traffic jam. Wow....I think that many people have magnituded to go to GI, caused by midnight sale. Mobil kami berjalan laiknya keong, pelan, merayap kayak semut. Bahkan, karena saking crowded-nya, kami terpaksa belok ke PI dulu, cuma numpang doang, terus GI. Tapi, ada pemandangan berbeda, kerumunan orang yang mau pulang, jarang yang bawa tentengan. Jangan-jangan diskonnya diskon biasa. Tapi kami masih penasaran. Setelah meliuk-liuk, mobil kami dapat tempat di lantai 9. Wuihh...tinggi banget. Kami menyusuri Nayla, Seibu, Forever 21, Guess, Esprit, Charles&Keith, Ninewest...dan ga satupun yang menarik hati. Model dan harganya maksudnya. Diskon yang dibandrol ternyata rata-rata hanya 10% hingga 20%. Nayla misalnya, hanya menggelar diskon 10%. Charles and Keith pun sama, rata-rata hanya 10 hingga 20%. Ada sich tas Guess yang didiskon up to 50%, tapi modelnya ga suka.
Setelah capek nyari produk fashion, kami baru sadar, kalo Gramedia diskon 30%. Dengan sisa tenaga dan rasa kantuk luar biasa, kami menyambangi Gramedia. "Maaf mba, sudah tutup," ujar mas pegawai Gramedia. Saat itu, jam menunjukkan jam 00.00. Finally kami pulang dengan tangan kosong. Pulangnya juga sama, mobil menyemut, bahkan stag, ga jalan. Alhamdulillah, kami bisa meninggalkan area GI. Karena perut lapar, kami mampir ke warung pinggir jalan di Jalan menuju Ragunan. Warung kaki lima ini menyajikan bubur ayam dan es teler yang mantab! Sayangnya, ketika aku sudah mbayangin nikmatnya tuch buryam, mas pelayan bilang," bubur dan esnya habis." Duh nasib awak....dah ga bisa beli buku Gramedia, juga ga bisa makan buryam...