Kamis, 30 Juli 2009

Komentar atas Blog Noordin M Top


Mencoba melawan arus, untuk tidak berkomentar atas munculnya blog media islam Bushro yaang mengklaim sebagai penanggungjawab pengeboman di Ritz Carlton dan JW Marriot.Eh...sekarang malah keterusan berkomentar...Blog itu diragukan banyak kalangan milik Noordin M Top. Salah satunya Nasir Abbas, Mantan mantiqi JI di Koran Tempo hari ini, Kamis (30/7). Banyak kejanggalan yang ditemui di blog itu antara lain...
Pertama, masak Noordin M Top terjangkit virus Band Kuburan:Lupa-Lupa Ingat ma namanya sendiri. Di blog itu ia nulis namanya terpisah bukan Noordin, tapi Nur Din.
Kedua, banyak tulisan yang ejaannya salah. Ritz Carlton ditulis Rizt Calrton.
Ketiga, banyak tulisan englishnya yang salah.Kata Nasir, Noordin orang yang pintar. "Banyak ejaan tulisan itu tidak tepat," ujar Nasir.
Keempat, Noordin bukan selebriti yang selalu nyari sensasi demi menaikkan pamor dan popularitasnya....
Kelima, bisa jadi blog itu yang bikin fans-nya Kang Noordin, atau orang iseng yang ngidam popularitas mendadak jadi seleb. Kalo ini bukan pendapat dari Nasir Abas, tapi dari kalangan dunia antah berantah....ngartis wanna be...
Terlepas itu tulisan milik Noordin ataupun bukan, yang pasti kita harus memusuhi terorisme. Kalau mau melakukan bom bunuh diri demi membela din Islam, lakukan di daerah konflik seperti Afganistan, Irak. Karena jelas, di sana situasinya perang. Peace....man

Selasa, 28 Juli 2009

Kuterima Hari Sialku Mister...



Dari pagi, dadaku sesek terus, bawaannya pingin marah mulu...astaghfirullah...harus mengendalikan amarah ya...Gimana tidak kesel...banyak kejadian yang bikin aku marah...Tidak seperti biasanya, aku berangkat ke kantor naik kereta balik ke arah Depok Lama. Harapannya, bisa duduk manis, terus bobo nyaman...Memang sih, kereta kosong...Alhamdulillah...
Ungkapan syukurku dalam lima menit berubah jadi kekesalan, kala mendengar petugas mengumumkan KRL akan dibawa ke Depo...huuuuuuu Ga sampe di situ, ternyata dua KRL yang tersedia, yang merupakan KRL dari Bogor penuhnya naudzubillah...Ada juga KRL Express...tapi ga mungkin aku nyebrang rel untuk beli tiket. Masalahnya ya ga keburu lah...
Akhirnya setelah KRL AC Express berlalu dari pandanganku, aku bergegas ke loket tiket beli karcis AC Ekonomi. Setelah nunggu hampir sejam, akhirnya aku bisa naik KPR AC Ekonomi.
Pagi ini aku memang berencana ke dokter gigi dulu, dan sudah dapat ijin dari kantor. Alhasil, yang seharusnya aku kontrol dokter sekitar jam 8an seperti biasanya, malah molor sampe jam 10.00 wib. Untung kantorku baek...ga papa...geto kira2 bunyi restunya...:)
Nah, pas di tempat bengkel gigi neh, pas dokter giginya mau masang dua behelku yang copot, eh salah satunya nggelinding ga tahu ke mana. Tuch dokter nyari-nyari agak lama. Untungnya ketemu sih.
Jam 11.00 reparasi gigiku pun kelar. Alhamdulillah. Ternyata, kesenanganku hanya sebentar. Jalan Saharjo yang biasanya lancar, malah pamer paha (padat merayap pahanya singkatan apa ya...koq lupa hihihi). Eits...ini bukan padat merayap lagi, tapi bener bener stag! Wadow mana hawa panasnya dahsyat lagi...kalo ada angkotnya ada AC-nya kayaknya mendingan dach (hus...mana ada angkot pake AC). Sebenernya ada AC juga sich, angin cepoi-cepoi, tapi kalah ma hawa panas.
Karena ga tahan stag, padahal busku dah jalan lumayan loh, aku malah balik arah...(tuch kan aneh...)naik angkot ke arah berlawanan, karena jalanan lancar. Terus setelah melaju sekitar 300 meter, di angkot yang berlawanan arah, aku bimbang lagi. Akhirnya cuk ucuk ucuk...nyeberang jalan, naik lagi angkot ke arah yang tadi...Gubrak...macetnya malah makin parahhhh huhuhu....
Agar tidak terlalu ngutuk keputusan salah yang kuambil, aku cuma nundukin wajahku. Ga mau ngeliat kemacetan yang bener2 parah...
Setelah sampe Pasaraya, aku transit naik angkot lain. Wadow...setelah setengah jalan, angkot yang kutumpangi ternyata rusak, terdengar bunyi aneh gitu...Ya Allah, ada apa neh...Aku tiba-tiba ngerasa, jangan-jangan, angkot neh rusak gara-gara kutumpangi...astaghfirullah...ga lagi say...hibur hatiku.
Alhamdulillah, suasana kantor lumayan menghibur, aman dan terkendali. Jadi bisa lah ngelupain dikit kejadian demi kejadian aneh yang kualami.
Pas pulang kantor, aku masih H2C, harap2 cemas. Kira-kira ada kejadian aneh lagi ga ya...Kuputuskan naik bus, karena trauma dengan KRL...(halah, besok juga cinta KRL lagi hihihi).Ternyata, keputusanku naik salah satu angkot, kurang tepat. Aku berharap naik angkot yang sudah ready dan ada penumpangnya, pasti jalannya lebih cepat. Ternyata kalkulasiku keliru besar! Angkot yang kutumpangi malah disalip ama teman-temannya. Karena jalannya kayak keong....aku udah ga sabar aja...Eh...ketika jalannya dah mulai agak cepetan, kemacetan sudah menghadang di depan...ya bukan kayak keong lagi, malah ga jalan....
Kekesalanku agak berkurang, kala sampai Pancoran, angkotku menerima limpahan penumpang dari bus lain. "Alhamdulillah, aku ga dioper," syukurku.
Setelah kejadian oper itu, hatiku semakin lega dan bersyukur. Bahkan, ketika sampai di rumah, aku mencoba mengingat lagi, berapa kali sih dalam sebulan atau setahun mengalami kejadian menjengkelkan berturut...Ternyata, subhanalloh, jumlahnya sangat sedikit, tidak sebanding dengan hari-hai indah ang telah dianugerahkan oleh Allah.
Mengutip kata-kata Richard Carlson, seorang penulis buku yang sangat menggugah jiwa,dia dalam tulisannya bilang,"Terima Kenyataan Bahwa, Sesekali, Anda Harus Mengalami Hari Sial."
Dan langsung kujawab,"Aku terima hari sial itu mister...dan berdamai dengannya."

Minggu, 26 Juli 2009

Ketika Serangan Kata Datang


Hatiku sakit, dadaku penuh kala seorang tetanggaku dengan entengnya menghina hidangan yang aku sediakan. Bahkan,ia tidak merasa bersalah kala orang lain mengingatkannya. "Gue emang biasa nyablak, sudah kayak orang Betawi," ujarnya dengan volume suara tinggi. Ia tidak sadar, bahwa kata2 pedas dan tajam telah menusuk hati tetangganya. Dan, tidak ada penghapus yang bisa menghilangkannya.
Dalam bergaul, acapkali kita menemui orang yseperti ini, pribadi yang tidak bisa mengendalikan mulutnya. Akibatnya, kata-kata yang tidak elok dan seharusnya tidak keluar, meluncur dan menyakiti orang yang berhubungan dengannya.
Kondisi ini lebih sering saya alami ketika bergaul dengan kaum hawa. Entah mengapa, mulut mereka seperti harimau yang siap menerkam siapa saja yang berada di dekatnya. Entah itu dengan rekan sekerja ataupun dengan tetangga.
Aku pernah memutuskan untuk sedikit menarik diri dari mereka. Karena jujur, hatiku tidak siap disakiti. Karena, aku berusaha menghormati dan menghargai orang lain. Harapannya, mereka juga melakukan hal yang sama. "Bergaul dengan orang yang cenderung menyakiti orang lain hanya akan menorehkan luka di hati," begitu batinku.
Andaikan agama membolehkan, aku sudah tidak mau berhubungan dengan orang-orang yang suka berkata menyakitkan...Tapi, Tuhan membenci orang-orang yang memutuskan tali silaturrahiem dan perbuatan ini termasuk dosa besar.
Apa yang harus kita lakukan ketika diserang? Ada dua pilihan: bertindak reaktif atau bersikap lembut. Dalam hal ini, aku lebih memilih bersikap lembut. Sebagai pribadi, aku tipikal orang yang tidak menyukai konfrontasi ataupun permusuhan. Aku berusaha tetap berdamai dengan ybs meski hatiku merasa sakit. Mungkin sekilas seperti bermuka dua. Aku pikir, ini wajar. Hati kita memang tidak terima dan sakit, itu respons alamiah. Tapi, tidak seharusnya tindakan dan kata-kata kita langsung menyerang balik untuk melampiaskan sakit hati. Lalu, bagaimana mendamaikan hati yang sedang gundah?Tarik nafas dalam-dalam....ulangi hingga beberapa kali hingga Anda merasa tenang. Agar mendapatkan hasil optimal, aku melakukannya dengan duduk bersila dan fokus. Selain itu, aku berusaha merubah paradigma, bahwa 'orang-orang sulit' yang menyebalkan itu bukan musibah tetapi menjadi ujian untuk menjadi pribadi yang lebih bijak dan arif. Selanjutnya, memaafkan mereka dan berusaha tetap berbuat baik. Bukankah mengalah bukan berarti kalah? Namun, jika semua langkah telah kulakukan, dan hatiku tetap sakit, biasanya aku akan berusaha berbicara baik-baik dengan ybs dengan lembut. Saya percaya, tidak ada yang sia-sia dengan perbuatan baik kita. Semuanya diperhitungkan oleh Tuhan yang Maha Adil dan Maha Berkuasa. Hidup kita pun terasa lebih damai, karena berusaha berteman dengan siapapun, kendati ybs memusuhi kita. Bukankah dunia lebih indah kalau teman kita dan saudara kita ada di mana-mana....

Sabtu, 25 Juli 2009

Tergoda Diskon Gila



"Nikmati diskon up to 50% khusus untuk merek Gxxxxx, Cxxxxxx, Cxxxxxx," demikian bunyi sms dari sebuah shopping mall ternama di HPku. "Wah boleh juga tuch," gumamku. Seperti biasa, godaan itu langsung menguap. Ga berselang lama, HPku kembali bunyi. "Tunjukkan sms diskon ini, nikmati Buy 1 Get 1 Free...." Wadow...langsung laper begitu membaca sms itu. Apalagi ada embel-embelnya get ONE. Penawaran itu pun juga tak berbekas dalam memoriku...(gombale mukiyo, buktinya sekarang masih inget...:p)
Beberapa hari kemudian, temanku ngajak datang ke Pusat Perbelanjaan di Senayan. Kebetulan lagi ada diskon gede-gedean 50% untuk baju-baju branded. "San, bekanja yuk mumpung great sale," ujarnya. Ck ck ck...ngiler juga sich...."Ah, paling gitu-gitu aja," batinku. Akhirnya, yang keluar dari mulutku,: Kapok say...aq pernah datang ke sale, ternyata diskonnya cuma seupil," kataku. Sebenarnya, aku masih penasaran dengan great sale. Mau bukti? Wong setelah itu aku gentayangan mem-browse info great sale. Kebetulan sekarang kan lagi JGS...alias Jakarta Great Sale....bukan Jadi Ga seh Sale-nya hahaha...
Boleh jadi, aku dah kapok datang ke acara sale-sale an gara-gara diskon dodol di mall ternama dekat Bunderan HI bulan lalu. Waktu itu, mataku terbelalak melihat iklan diskon mall ternama segede bagong di harian ibukota dua bulan lalu. Wow....its nice offering...ditambah lagi embel-embel merek-merek mendunia...sok fashionista neh...(padahal gaulnya paling banter kalo ga ke Tanah Abang ya ke Pasar Ular...:p)
Untuk menjadi 'penikmat sale' itu aku rela melek ampe malam. (Padahal mataku kayak mata ayam...ga kuat melek sampe malem...makanya ga berbakat dugem...astaghfirullah :p). Sekitar jam 8 aku dah otw di Sudirman street yang ternyata sodara-sodara...sudah macet parah. Untungnya, mobilku salah arah...hahaha. Muter... muter.... muter...malah masuk ke mall satunya lagi...Eh, dasar mang dah ada bisikan kali ya (bisikan Satpam), tahu-tahu mobilku masuk ke mall yang menggelar sale seupil itu.
Macet lagi macet lagi...gara-gara si iklan diskon...udah dech, mobil berderet ga jalan. Kalo bisa terbang, aku dah melayang duluan kale....jalan dikit-dikit. Eh sampe parkir, ter muter....
Finally, masuk juga aku di dalam shoppinng mall...Hohoho....kayak lautan manusia. Ternyata mental sebagian besar orang kayak aku:rela antre dan desak-desakan, uyel-uyelan, sampe kaki pegel (rata-rata pake high heels, kecuali aq dong, pake sendal ceper...hehehe) Ya elah...ternyata diskon yang digelar cuma seuprit...gitu aja heboh bangeth huhhhh
Say No to...GSS... (great sale shopping) and Say Yes to CS...(crazy sale)...hahaha Astaghfirullah...