Kamis, 31 Maret 2011

Wanita Karir Lebih Menarik? Masak Sih….

Beberapa waktu lalu ada artikel di liputan6 dan yahoo.com yang menyatakan pria lebih tertarik kepada wanita karir. Hal itu berdasarkan survey yang dilakukan oleh perusahaan game internasional Electronic Artsse. Dari penelitian itu diperoleh hasil sekitar 66 persen pria Inggris bernafsu dengan perempuan yang memiliki power dalam pekerjaannya. Jumlah ini meningkat menjadi 71 persen di antara usia 30 tahun hingga 34 tahun.
Jajak pendapat tsb juga mengindikasikan bahwa 18 persen laki-laki mencari patner yang menyenangkan, 14 persen ingin wanita independen yang dapat berdiri sendiri, 9 persen menyukai yang spontanitas.
Pergeseran ‘selera’ ini terjadi di barat. Bagaimana dengan di Indonesia? Yang jelas, tiap pagi kita mendapati banyak perempuan bertebaran di jalan menuju tempat kerja mereka. Fenomena ini sudah menjadi pemandangan biasa di kota besar seperti Jakarta. Bahkan, ada seorang teman laki-laki yang setengah protes bilang begini,” Gila ya, perempuan tersebar merata di seluruh gerbong kereta express. Padahal mereka sudah disediakan dua gerbong khusus wanita. Di gerbong lain, jumlah perempuan juga masih banya.”
Pengguna KRL express AC Bogor Jakarta pagi hari pas jam kerja sebagian besar adalah wanita pekerja. Hal ini menjadi salah satu indikasi, jumlah perempuan yang bekerja di luar rumah kian hari kian bertambah. Peran perempuan tak lagi dibatasi sekat. Mereka tidak hanya berperan di ranah domestik, tetapi juga ikut berkontribusi dalam memberikan kontribusi penghasilan keluarga.
Bagaimana dengan tanggapan suami para perempuan pekerja? Meski bisa dibilang tidak mewakili, tapi ada beberapa pria yang merasa ‘aman’ secara finansial ketika istrinya bekerja. Bahkan, ada seorang teman yang istrinya tidak bekerja, terlihat tidak percaya diri tiap ada yang menanyakan istrinya kerja atau tidak? Dengan nada diplomatis, ia berujar,” Saat ini tidak bekerja, karena mengurus anak di rumah.”
Meski tidak secara eksplisit mengungkapkan ia lebih bangga jika istrinya bekerja, laki-laki tadi berulangkali mengungkapkan istrinya akan bekerja jika anaknya sudah besar. Ia juga kerap mengeluhkan masalah keuangan keluarga yang sepenuhnya ditanggung ia sendirian. Ia juga pernah cerita, karena istrinya tidak bekerja, acapkali diskusi mereka tidak nyambung. Istrinya juga merasa gap dia dengan suaminya kian lebar dalam hal wawasan dan pengetahuan.
Namun, ada teman lain yang bertipe lebih suka istrinya di rumah. Ia kerap menanyakan ke teman-temannya yang istrinya bekerja,” Tidak PD ya dengan satu penghasilan saja?” Pertanyaan itu terasa menyakitkan bagi sebuah keluarga yang penghasilan suami sebagai kepala keluarga pas-pasan. Sementara jumlah anak dan tanggungan banyak. Bagaimanapun, kebutuhan tiap keluarga tidak sama. Meski secara ideal perempuan seharusnya berkonsentrasi dengan urusan domestik tetapi ia tetap bisa mengaktualisasikan dirinya sehingga bisa membantu suami mengisi pundi-pundi ekonomi keluarga.
Nah, bagaimana dengan Anda para pria? Lebih senang istri bekerja di kantor, bisnis di rumah, atau menjadi ibu rumah tangga? Semuanya tergantung kondisi, keadaan, dan selera Anda tentunya.

Cara Sembuhkan Cegukan Pada Bayi

Vera Farah Bararah - wolipop
0 Komentar | Share : .

Dok. Thinkstock
Jakarta - Bayi sering mengalami cegukan setelah minum susu atau makan. Cegukan ini kadang mengganggu si bayi tapi selama bayi tetap merasa bahagia, tersenyum dan dapat makan serta minum dengan baik tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Bayi biasanya mengalami cegukan yang disebabkan oleh menyusui baik dengan ASI, susu formula atau makanan lain. Selain itu penurunan suhu yang dapat menyebabkan seorang bayi kedinginan juga bisa memicu cegukan," ujar Lynnette Mazur, profesor pediatrik dari University of Texas Health Science Center di Houston, seperti dikutip dari Babycenter.

Cegukan adalah salah satu gerakan refleks dari tubuh dan disertai dengan suara yang khas akibat iritasi dari diafragma. Diafragma memainkan peran utama dalam perjalanan respirasi dan proses metabolisme. Diafragma menarik dan mendorong secara teratur yang mengatur masuk dan keluarnya udara selama proses respirasi.

Struktur otot ini akan terganggu fungsinya jika ada sesuatu yang menghambat proses ini baik dari faktor eksternal ataupun internal.

Dikutip dari detikhealth, cegukan adalah suatu kondisi yang tidak menyenangkan dan bisa mempengaruhi orang-orang dari segala usia termasuk bayi yang baru lahir. Cegukan menjadi salah satu masalah yang paling umum dan sering dilaporkan terutama pada bayi di bawah usia satu tahun.

Profesor Mazur menuturkan cegukan merupakan hal yang normal dan wajar bagi bayi, kecuali jika cegukan sampai mengganggu aktivitasnya seperti tidur atau makan. Bayi yang memiliki penyakit gastroesophageal reflux mungkin akan lebih sering mengalami cegukan.

Jika cegukan seringkali menyebabkan bayi menjadi muntah, batuk, sangat rewel atau sangat tidak terkendali hingga bayi berusia lebih dari setahun, maka sebaiknya orangtua memeriksakan hal tersebut ke dokter.

"Sebenarnya jika bayi cegukan tak banyak yang bisa dilakukan orangtua, karena biasanya cegukan ini akan hilang dengan sendirinya. Tapi jangan pernah mencoba menghentikan cegukan dengan cara mengagetkan atau mengejutkannya," ungkap Profesor Mazur.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu menghilangkan atau mencegah cegukan pada bayi, yaitu:

1. Selalu memonitor bayi saat menyusui untuk memastikan bahwa ia minum secara perlahan-lahan.
2. Bayi yang sering bersendawa saat menyusui adalah cara yang efektif untuk menghentikan cegukan.
3. Mengubah posisi menyusui dan mencoba menenangkannya.
4. Memastikan bahwa ibu menyusui atau memberi makan bayinya dalam keadaan tenang dan tidak terlalu bersemangat.
5. Jika bayi cegukan saat minum atau makan, maka cobalah untuk menepuk-nepuk bayi pelan-pelan dan membiarkannya rileks dulu sebelum menyusui lagi.

(ver/ir)

Manfaat ASI yang Tidak Ada di Susu Formula

Vera Farah Bararah - wolipop
0 Komentar | Share : .

Dok. Thinkstock
Jakarta - Saat ini masih sedikit bayi yang bisa mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Beberapa bayi justru diberikan susu formula yang terbuat dari susu sapi. Padahal ada banyak kandungan ASI yang tidak ada di susu formula.

Hal pertama yang seorang ibu perlu ketahui adalah kandungan dari susu manusia dan susu sapi itu berbeda. Pada susu sapi kadar proteinnya lebih tinggi yaitu 3,4 persen, sedangkan susu manusia hanya 0,9 persen. Kadar laktosa di dalam susu manusia lebih besar yaitu 7 persen sedangkan di dalam susu sapi sebesar 4,8 persen.

"Karena itu ASI untuk otak dan susu formula untuk otot," ujar dr IGAN Pratiwi selaku Ketua Satgas ASI IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dalam acara seminar tentang Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif Bagi Bayi dalam Mendukung MDGs di Hotel Manhattan, Jakarta, Selasa (29/3/2011).

Dokter yang akrab disapa Tiwi ini menuturkan laktosa sangat penting dalam proses pembentukan myelin otak. Myelin ini berfungsi untuk mengantarkan rangsangan yang diterima oleh bayi. Saat menyusu rangsangan yang diterima oleh si kecil seperti mencium bau ibunya serta mendengar dan merasakan napas sang ibu.

Sedangkan pada susu sapi kandungan yang paling tingginya adalah protein yang berfungsi membantu pembentukan otot karena sapi memang membutuhkan otot yang kuat seperti untuk bergerak atau membajak sawah.

dr Tiwi menuturkan laktosa yang tinggi pada bayi yang baru lahir kadang bisa menyebabkan diare. Tapi kondisi ini merupakan suatu hal yang normal atau fisiologis sehingga ibu tidak perlu menghentikan pemberian ASI.

"Jika diare disebabkan oleh fisiologis, maka berat badannya tidak akan turun. Jadi selama berat badannya tidak berkurang, ibu tidak perlu menghentikan pemberian ASI dan normalnya bayi bisa buang air besar sebanyak 10-15 kali sehari," ungkapnya seperti dilansir detikHealth.

Selain itu AA dan DHA yang terkandung di dalam ASI juga dilengkapi dengan enzim lipase sehingga bisa dicerna oleh tubuh bayi. Sedangkan pada susu formula memang ada AA dan DHA tapi tidak ada enzimnya. Hal ini karena enzim lipase baru dibentuk saat bayi berusia 6-9 bulan.

Manfaat lain dari ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan kolostrum yang keluar di awal-awal bayi menyusu. Kolostrum yang keluar saat bayi menyusu mengandung 1-3 juta leukosit (sel darah putih) dalam 1 ml ASI.

"Jadi kalau ada yang bening-bening sedikit yang keluar dari payudara jangan diremehkan, karena itu mengandung leukosit yang bisa bermanfaat membunuh bakteri di dalam tubuh bayi," ujar dokter yang berpraktek di RS Buda Jakarta.

Ia juga mengatakan keberhasilan ibu menyusui untuk terus memberikan ASI pada bayinya sangat ditentukan oleh dukungan dari suami, keluarga, petugas kesehatan, masyarakat serta lingkungan kerjanya.

"Menyusui merupakan suatu proses keseimbangan yang melibatkan tiga orang yaitu ibu, bayi dan ayahnya. Karena itu peran ayah sangat berarti dalam hal keberhasilan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan atau sampai 2 tahun," ujar dr Utami Roesli SpA, MBA, IBCLC.

Karena itu dr Utami menuturkan bahwa seorang ayah juga punya power (kekuatan) untuk menyehatkan anaknya dan berperan dalam proses menyusui (breastfeeding father).

(ver/eny)

Tips Agar Si Kecil Tidak Takut Gelap

Eny Kartikawati - wolipop
0 Komentar | Share : .

Dok. Thinkstock
Jakarta - Tidur dengan lampu dimatikan jadi hal paling menakutkan untuk beberapa anak. Apakah itu termasuk anak Anda? Jika iya, berikut ini tipsnya agar si kecil tidak takut gelap, seperti dilansir eHow:

1. Pastikan pada anak kalau ketakutan yang dirasakannya adalah hal normal. Dengan mengatakan hal itu, anak bisa mulai mengatasi ketakutannya karena sudah berbagi perasaannya.

2. Coba mengobrol dengan anak soal hal apa dari kegelapan yang membuatnya takut. Dengan mengetahui lebih spesifik, Anda bisa lebih mudah membantu anak mengatasi ketakutannya itu. Misalnya saja jika anak takut gelap karena akan didatangi hantu.

Menurut Muhammad Rizal, Psi dari Lembaga Terapan Psikologi UI, seperti dilansir detikHealth, anak kecil sebenarnya tidak mengenal konsep bahwa hantu itu menakutkan, tapi lingkunganlah yang menciptakan konsep tersebut.

Biasanya anak kecil akan takut hantu bila melihat orangtua atau orang-orang di sekitarnya ketakutan dan teriak-teriak saat menonton film atau iklan yang menunjukkan sosok hantu. Oleh karena itu, sebaiknya orangtua memberi contoh perilaku yang benar dengan tidak menanamkan penilaian bahwa hantu itu menakutkan, karena pada dasarnya anak tidak takut dengan hantu.

3. Buat anak merasa aman dan nyaman dengan cara meyakinkannya. Katakan padanya dia aman karena Anda sebenarnya tidur tidak jauh darinya. Jika anak takut monster, yakinkan padanya kalau monster itu tidak ada dan tak akan menyakitinya. Meski awalnya anak belum yakin benar, perkataan Anda itu setidaknya membuatnya sedikit tenang.

4. Tawarkan pada si kecil hal-hal yang bisa membuatnya merasa aman, selain menyalakan lampu tentunya. Misalnya saja dengan menaruh mainan favoritnya. Anda bisa juga menawarkan untuk menemaninya selama beberapa menit, sementara dia mulai tertidur.

5. Jika anak masih tetap takut, Anda bisa menaruh lampu tambahan. Lampu tambahan ini tentunya sinarnya lebih redup ketimbang lampu utama yang Anda matikan saat si kecil tidur. Pastikan tingkat keterangan lampu tersebut aman, sehingga anak tidak membuat anak terbangun. Dengan adanya lampu tambahan ini, rasa takut anak bisa sedikit berkurang.

(eny/hst)

Tips Mencari Pengasuh untuk Si Kecil

Eny Kartikawati - wolipop
0 Komentar | Share : .

Dok. Thinkstock
Jakarta - Cukup banyak ibu bekerja yang mempercayakan anak mereka pada pengasuh. Namun terkadang memilih pengasuh yang benar dan tepat bisa memusingkan. Berikut ini tips bagaimana mencari pengasuh untuk anak, seperti dilansir ehow:

1. Memilih pengasuh anak dengan terburu-buru sangat tidak disarankan. Dalam mencari pengasuh, untuk menemukan yang sesuai hati Anda, perlu waktu dan kecermatan. Lalui semua proses yang harus dilewati dalam memilih pengasuh sebelum mengambil keputusan.

2. Buat daftar pengasuh anak seperti apa yang Anda inginkan. Daftar ini bisa berisi berbagai hal seperti:
- Apakah Anda mencari pengasuh full time atau part time?
- Apakah si pengasuh akan tinggal di rumah atau yang bisa pulang ke rumahnya?
- Apa saja tugas si pengasuh? Apakah dia juga mengurus pekerjaan rumah tangga?
- Berapa gaji yang Anda bisa bayar?
- Berapa umurnya dan bagaimana latar belakang keluarganya?
- Keahlian dan pengalaman apa yang harus dimiliki pengasuh?

Selain hal-hal di atas, mungkin Anda punya daftar sendiri yang bisa ditambahkan. Jika memang pertanyaan yang ada di daftar tersebut adalah syarat wajib Anda untuk si pengasuh, berpegang teguhlah pada itu. Kalau ternyata tidak kunjung menemukan pengasuh yang sesuai daftar tersebut, jangan mudah menyerah.

3. Cari berbagai sumber yang bisa memberikan Anda daftar agensi pengasuh, jika memang Anda berniat mencarinya dari agensi. Jangan berpegang pada satu agensi saja. Daftar agensi ini bisa Anda dapatkan dari teman, internet atau iklan. Pastikan agensi pengasuh itu memang memiliki reputasi yang baik. Galilah informasi sebanyak mungkin soal agensi tersebut.

4. Ketika Anda sudah memilih satu agensi, sekali lagi, banyak-banyaklah mencari informasi tentang agensi itu. Pertama, tanyakan dulu pada pihak agensi tersebut seperti bagaimana mereka memilih pengsuh, prosesnya seperti apa, cara mengecek latar belakangnya bagaimana, berapa lama agensi tersebut sudah berdiri dan pertanyaan lain yang memang Anda rasa perlu tanyakan. Jika agensi pilihan Anda terkesan malas menjawab pertanyaan Anda dan menutup-nutupi, segera cari agensi lain.

5. Setelah akhirnya mendapatkan pengasuh dari satu agensi, jangan buru-buru menerimanya. Wawancara dulu pengasuh tersebut. Tanyakan pertanyaan sesuai daftar yang sebelumnya sudah Anda buat.

6. Khusus untuk latar belakang keluarganya, kalau memang memungkinkan kroscek lagi kebenaran dari pernyataan si pengasuh. Pastikan juga Anda memiliki nomor telepon pihak keluarganya dan foto kopi kartu identitasnya yang masih berlaku.

7. Jika memang diperlukan, buatlah kontrak kerja atau surat perjanjian dengan pengasuh si kecil. Surat perjanjian ini bisa berguna kalau ternyata si pengasuh berbuat macam-macam.

Rabu, 30 Maret 2011

Salah Kirim Sms

Bang sms siapa ini bang….Jiahhh koq mendadak dangdut seperti ini. Pesan pendek atau akrab disebut sms menjadi alat komunikasi kita sehari-hari. Urusan sms, aku sudah beberapa kali dibikin kalang kabut. Apalagi kalau tidak berhubungan dengan salah kirim.
Salah kirim tidak akan terlalu menjadi beban kalau isinya tidak secret alias rahasia atau berkaitan dengan cinta. Nah ini dia masalahnya.
Awal tahun lalu, ada seorang cowok tampan yang mendekatiku. Selain cakep, ia pintar, dan terlihat religious. Dari awal bertemu, tuch cowok memang sudah memperlihatkan ketertarikannya ke aku. Matanya sering mencuri pandang ke arahku. Tadinya aku nggak memperhatikannya. Tetapi gara-gara dilirik terus, mau tak mau aku agak tergoda (lho, maksudnya?). Ini namanya khilaf karena ditaksir makhluk tampan.
Selama pertemuan intens itu kamu kerap ngobrol apa saja. Hingga memunculkan getaran yang kuyakini itu adalah cinta. Karena aku takut dengan hatiku, aku berusaha menghindarinya. Ach, ia datang tak tepat waktu. Saking bingungnya dengan dag dig dug yang memenuhi dadaku, akhirnya kukirim sms saja ke kakakku. Isinya kurang lebih berupa saltingku karena didekati cowok tampan nan rupawan mapan dan beriman. Hahaha panjang banget kelebihannya.
Ternyata, sms itu kutujukan ke belahan jiwaku, my bebe. Begitu sms terkirim, aku shock setengah mati. Oh, no! Bisa perang bharatayudha nanti! Aku kembali membuka is isms untuk meyakinkan diriku kalau ada ‘sabuk pengaman’ di ujung sms. Ya, aku menulis cowok paling tampan dan paling kucintai ya my bebe. Byurrrrr…..seperti ada guyuran air ke hatiku. Tenaaaannggggg…..
Eh, hari ini, senja ini, aku kembali salah kirim sms. Temanya masih di lingkaran cinta, tapi masalahnya beda. Aku biasa menyimpan tulisan puisiku di handphone sebelum kuketik di netbook. Ternyata, karena tidak konsen, puisiku tentang rindu yang sudah rapi jail, bukannya ke-save, malah ke-sent.
Parahnya, aku nggak sadar kalau puisi yang sangat sentimentil dan berbahaya bagi keamanan hati laki-laki itu (lebay) kekirim kepada bapak paruh baya. Awalnya si bapak tampak tak yakin yang ngirim pesan pendek itu aku. Padahal no HPku dikenalnya. Karena belum sadar apa yang terjadi, aku balas santai saja. Aku baru panik saat tahu draft sent smsku.
Oh lalalala tralalala bianglala…..ternyata isinya puisi rindu. Oh, rasanya aku pingin ngumpet di belakang sopir…hahaha. Maklum, saat mengalami tadi aku lagi terguncang-guncang di atas angkutan kota. Akhirnya, aku kirim sms meyakinkan beliau kalau itu tidak sengaja. Aku agak paranoid juga, bukan geer. Sebelumnya, ada kakek-kakek yang pamer segepok uang di bangku bus kepadaku dan menggodaku. Ampun nih aki-aki. Ada juga beberapa bapak-bapak yang sering menggodaku, menjanjikan macam-macam. Mereka dari sisi finansial sudah mapan. Sempat kepikir, emang laki-laki kalau bertambah umur makin jahil dan nakal ya? Untungnya aku nggak nanggepin. Mau dikasih istana kek, gue nggak bakal mau. Kasihan istri mereka yang menjadikan mereka mapan seperti sekarang. Yang cowok muda, ganteng, dan mapan saja dulu gue tolak karena takut dengan kesempurnaannya. Emangnya gue cewek matre? Ih, no way lah yayyyyy….suka naik bajaj dan makan capcay.