Selasa, 08 September 2009

Lagu-lagu



Suatu hari, Dicky, anak tetanggaku kala itu berumur 3 tahun, ditanya oleh sang ibu. ”Mas Dicky bisa nyanyi lagu nggak,” tanya bunda. ”Bisa bu,” jawab Dicky. ”Lagu apa?” ”Ya lagu,” kata Dicky polos. ”Ya, judul lagunya apa mas?” tanya ibunya lagi. ”Lagu-lagu.......”

Senin, 07 September 2009

Pola Makan Sehat Selama Puasa


1. Membatasi makanan berkadar lemak tinggi, terlalu pedas, makanan kalengan,
daging olahan, dll.
2. Batasi makanan gorengan, bersantan, dan mengandung gula.
3. Saat berbuka, makan makanan yang mudah dicerna terlebih dahulu seperti buah-
buahan. Setelah sholat maghrib, baru memakan makanan berat. Sehingga tugas
organ pencernaan tidak terlalu berat.
4. Berbuka dengan makanan berkadar gula cukup, karena tubuh kehilangan energi
dan kadar gula turun. Sehingga diperlukan makanan yang mampu memberikan
kadar energi cukup yang bisa diperoleh dari makanan berkadar gula cukup
seperti kurma.
5. Perbanyak asupan serat seperti sayuran saat berbuka dan sahur.
6. Jangan makan terlalu kenyang saat berbuka puasa.
7. Makan dengan gizi seimbang.
8. Makan sahur tidak terlalu kenyang, seperti kebutuhan sarapan. Karena sahur
merupakan sarapan yang dimajukan waktunya.
9. Minum air cukup. Sebagai patokan saat kita berpuasa, tubuh kita sebaiknya
berisi 1/3 air, 1/3 makanan, 1/3 udara.
10. Makan dan minum dari bahan fresh, bukan makanan yang dipanaskan atau
dihangatkan selama berhari-hari.
11. Baca doa sebelum makan dan minum. Sehingga makanan dan minuman yang masuk ke
dalam tubuh bermanfaat bagi raga kita.

Minggu, 06 September 2009

Rumahku di Sebelahnya Atar Bu Guru


Hari itu guru TK Lia(4 thn), anak tetanggaku menanyakan alamat rumah anak didiknya. Setiap anak menjawab lokasi rumahnya. Tibalah giliran Lia. "Lia, rumahmu ada di mana?" tanya Bu Guru. Dengan wajah polos dan yakin, Lia pun menjawab," di sebelah rumahnya Atar." Bu Guru pun bingung, karena dia tidak tahu rumahnya Atar yang juga merupakan muridnya dan sekelas dengan Lia. Akhirnya, Bu Guru menanyakan ke Atar. "Atar, rumahmu di mana?" "Di sebelah rumahnya Lia Bu Guru...." Hahaha....namanya juga anak-anak....

Jumat, 04 September 2009

Wanita Selingkuh?

Kalau jaman dulu selingkuh lebih dimonopoli kaum pria, kini jaman sudah berganti. Belakangan ini selingkuh malah marak dilakukan kaum wanita. Contoh yang paling nyata bisa kita lihat pada rumah tangga artis. Jika dulu kebanyakan yang berselingkuh adalah para suami, kini malah para istri yang berselingkuh.
Mengapa perempuan berselingkuh? Padahal, ia telah memiliki anak-anak yang lucu dan suami tampan nan mapan?
Tentu jawabannya sangat beragam. Perempuan masa kini memiliki banyak keinginan dan tuntutan. Hal ini pun sangat jauh berbeda dengan jaman ibu dan nenek kita dahulu. Perempuan jaman dulu merasa cukup ketika sudah punya suami yang bertanggungjawab secara ekonomi dan memiliki anak-anak. Namun, dua faktor itu tidak cukup bagi perempuan sekarang.
-Pengertian bertanggungjawab secara ekonomi pun sangat relatif, tidak sama untuk tiap perempuan. Mungkin saja, buat wanita A dengan penghasilan sekian cukup. Tapi, bisa jadi untuk wanita B jumlah segitu sangat kurang.
-Bagaimana dengan kehadiran anak-anak? Sebagian kalangan menganggap anak-anak bisa menjadi social control atau pagar agar seorang ibu tidak melenceng dari koridor pernikahan? Ternyata, anak-anak pun tidak cukup kuat untuk menahan perselingkuhan seorang istri.
-Komitmen pernikahan. Keteguhan untuk mempertahankan pernikahan belakangan ini kian menipis pada psangan suami istri. Baik suami maupun istri punya peranan besar akan komitmen keutuhan sebuah rumah tangga. Bukan cuma dari pihak istri atau suami saja.
-Tidak nyambung dalam berkomunikasi. Seringkali, hambatan dalam berkomunikasi suami istri dijadikan dalil pembenaran untuk melakukan perselingkuhan di luar. Sehingga, ketidakpuasan di dalam rumah itupun dibawa keluar dengan mencari pintu hati laki-laki lain yang siap berbagi. Kondisi ini sangat dimungkinkan, karena saat ini pergaulan wanita sangat luas, baik di kantor maupun dalam jejaring sosial. Sehingga, kesempatan itu pun terbuka lebar.
-Mencari kepuasan psikologis. Karena sudah hidup bersama dan disibukkan dengan rutinitas, sering seorang suami kurang memperhatikan keberadaan istrinya. Biasanya, kondisi ini juga diikuti oleh minimnya pujian buat istrinya. Sementara sang istri, sebagai perempuan tetap membutuhkan pujian. Selain pujian, perempuan juga membutuhkan teman yang bersedia menjadi pendengar dan memberi solusi untuknya. Ketika suami tidak lagi bisa menjadi pendengar yang baik, sementara kebutuhan istri akan itu sangat tinggi, maka sang istri pun mencari di luar.
-Bermasalah dalam hubungan suami istri. Keharmonisan hubungan suami istri pun tidak boleh disepelekan. Sehingga, ketika suami mengalami gangguan keperkasaan, sudah seharusnya berobat ke ahlinya.
-Suami pemarah dan ringan tangan. Kekecewaan terhadap sikap suami yang pemarah dan ringan tangan mendorong istri lari dari pernikahannya dan berusaha mencari pengganti di luar.
-Sering kongkow-kongkow tidak jelas dengan lawan jenis. Macetnya ruas jalan di ibukota sering menjadi alasan para perempuan pekerja untuk menunda kepulangannya dan menggantinya dengan ngumpul bareng teman kantornya. Pertemuan di luar jam kantor, terlebih dalam suasana santai dan menjelang malam,tentu memberikan nuansa romantis. Sehingga, hubungan yang tadinya hanya sekedar teman kantor bisa berubah ke arah TTM. Pasalnya, setan bisa membisiki manusia kapan saja. Hubungan ini akan tambah subur kala sang istri sedang bermasalah dengan suami.
-Jauh dari Tuhan. Hati yang jauh dari Sang Khalik akan mudah tergoda untuk melakukan hal yang dilarang agama. Sehingga, melanggar dan menabrak norma agama pun dianggap biasa.
-Jarang mengingat kematian. Dengan mengingat mati, seorang istri akan berusaha menjadi pribadi terhormat, ibu yang dibanggakan anak-anaknya. Bukan sebaliknya, malah anak-anaknya yang membuka aib perselingkuhannya.
-Kurang bersyukur. Jika seorang istri mau mensyukuri atas anugerah yang telah diberikan Sang Pencipta untuknya, niscaya ia merasa cukup dengan suaminya dan tidak perlu tambahan suami orang lain atau laki-laki lain. Wanita baik tidak akan curhat, menarik hati, dan menggoda suami orang.

Mengatasi Stres

Tinggal di kota besar yang sarat kemacetan memicu stres setiap saat. Belum lagi beban pekerjaan, tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, ibu, dan anggota masyarakat. Tuntutan sebagai makhluk sosial pun kadang menambah tekanan hidup. Nah, bagaimana agar stres yang ada bisa kita kendalikan atau atasi?
-Cari penyebab stres. Jika penyebabnya jalan macet, bukannya hal itu memang kita alami tiap hari. So, jangan terlalu dipikirkan.
-Susun strategi melawan stres. Jika penyebabnya jalanan macet, kita bisa melawannya dengan alternatif kendaraan lain. Tadinya ke kantor memakai bus, mengendarai mobil, atau motor, bisa beralih ke KRL AC Expres.
-Kenali stres yang mudah dan sulit diatasi. Misalnya stres karena jalanan macet termasuk stres ringan. Pasalnya, kita tidak sendirian, orang lain pun mengalaminya. Dan tiap hari kita memang harus bekerja dan menggunakan jalanan. Jadi, berdamailah dengan tipe stres ini. Tipe stres lain adalah omongan kasar atau tidak enak dari teman atau tetangga yang memang terkenal tajam. Anggap saja kita sedang apes atau sial.
-Beri penghargaan diri sendiri. Ada kalanya stres ditimbulkan karena ketiadaan penghargaan dari pasangan, atasan, atau rekan kerja. Jika itu terjadi, anda bisa menghadiahi diri sendiri. Anda bisa memanjakan diri di salon, beli buku, nonton film, dll.
-Selesaikan masalah dengan kepala dingin. Jika pemicu stres disebabkan orang lain, Anda jangan terbawa emosi. Selesaikan masalah kala anda sudah tidak emosi lagi.
-Membagi pekerjaan kepada orang lain. Jika anda stres karena beban kerja terlalu berat, anda bisa membaginya kepada rekan kerja lain. Tentu dibutuhkan pendekatan yang baik agar rekan kita mau membantu pekerjaan kita.
-Seimbang dalam hidup. Jangan terlalu memforsir diri hanya untuk pekerjaan. Seimbangkanlah dengan waktu berkumpul keluarga, sahabat, lingkungan sosial. Selain itu, seimbangkan juga antara pekerjaan dengan waktu beribadah.
-Terima apa adanya. Seringkali stres disebabkan dari pikiran kita. Mungkin target hidup kita belum tercapai, tujuan keuangan belum juga tercapai, target karir belum makin menjauh, merasa tidak mempunyai prestasi. Saatnya anda menerima apa adanya kondisi saat ini. Ini bukan berarti pasrah, tapi lebih menhargai proses yang sedang berjalan.
-Rekreasi. Setelah otak dan fisik kita diforsir untuk belajar dan bekerja, saatnya mengambil cuti untuk outing. Liburan tidak harus keluar kota. Yang penting anda keluar dari rutinitas.
-Salurkan hobi. Mengerjakan hobi bisa membuat kita rileks. Tentunya kita juga tidak boleh kebablasan dalam menyalurkan hobi, terutama jika hobi kita harus mengeluarkan banyak uang. Bisa-bisa, setelah senang, kita kembali stres karena uang kita terkuras untuk membiayai hobi mahal kita.
-Berhenti mencari kesalahan. Aktivitas mencari kesalahan hanya membuat dada kita sesak, ingin marah. Cobalah berhenti mencari kesalahan diri dan orang lain.
-Bebaskan perasaan dengan tertawa, menangis, atau teriak sekencang-kencangnya untuk melepaskan beban atau masalah yang tengah melilit kita.
-Ganti sudut pandang. Jika stres disebabkan jalanan macet, anda bisa merubah mindset berpikir, "Ya memang macet, tapi aku tidak sendiri. Yang lain juga mengalaminya. Kalau yang lain bisa, kenapa aku tidak"
-Mendekatkan diri pada Tuhan. Dengan lebih dekat kepada Tuhan, hati akan tenang. Karena Tuhan yang memberi ketenangan sekaligus memberi solusi atas permasalahan yang kita hadapi.

Kamis, 03 September 2009

Berdamai dengan Depresi


Stres dan depresi kerap datang menyerang kala perempuan bermasalah dalam kehidupannya. Penyebabnya beragam. Seperti kehilangan orang tua yang sangat dekat ikatan emosionalnya, kehilangan anak, suami,perceraian, suami selingkuh, kehilangan pekerjaan, suami di-PHK, anak sakit kronis, suami sakit kronis, dll. Untuk wanita, faktor penyebab depresi lebih disebabkan oleh faktor psikologis, karena aspek perasaan pada perempuan lebih berperan.Berbeda dengan pria yang lebih banyak disebabkan aspek fisik.
Gejala depresi antara lain sering sedih dan murung, tatapan kosong, sering menangis, menyendiri, gelisah, lelah, tidak bertenaga, dan tidak bisa konsentrasi, merasa tidak berguna, tidak berharga, kehilangan motivasi, kehilangan orientasi hidup, bahkan ingin bunuh diri.
Keluhan lain, orang yang sedang depresi biasanya mengalami insomnia, gangguan pola makan, sakit kepala, keluhan pada lambung, saluran nafas, dan pernafasan, serta rasa nyeri yang tidak jelas. Keluhan ini biasanya berlangsung sekitar dua minggu. Jika keluhan lebih dari dua minggu, maka harus dicari solusi penyembuhannya.
Langkah yang bisa dilakukan kala menderita depresi antara lain:
-Sharing ke teman yang bisa diajak bicara dan kita percaya. Dengan cerita permasalahan kita kepada suami atau sahabat, maka sebagian beban kita akan berkurang. Karena, orang yang depresi perlu teman bicara. Selain itu, dari kegiatan sharing itu kita akan mendapat masukan dari orang yang kita percaya.
-Menulis permasalahan pribadi di buku harian. Ini merupakan terapi pelepasan masalah, jika kita enggan bercerita ke orang lain.
-Konsultasi ke psikolog atau psikiater. Jika cerita ke teman atau orang terdekat sudah dilakukan, tapi tidak ada perubahan, ada baiknya pergi ke psikolog yang lebih tahu permasalahan kejiwaan manusia. Diharapkan dari konseling ini akan diperoleh solusi terbaik.
-Melakukan zikir, menarik nafas dalam, meditasi, atau yoga setiap pagi. Dengan aktivitas ini diharapkan akan ada ketenangan batin.
-Berkomunikasi atau berbicara kepada Tuhan, mengadukan permasalahan yang dihadapi.
-Lebih bersyukur dalam hidup. Artinya, mau menerima kondisi sekarang dan tidak memaksakan keinginan atau mengandaikan kebahagian di luar kehidupan kita saat ini.
-Perbanyak jalan kaki. Karena, depresi berhubungan dengan zat kimiawi dalam otak. Dengan memperbanyak jalan kaki, maka tubuh kita banyak melepas hormon endhorpin (hormon pemicu senang).

Rabu, 02 September 2009

Menjadi Wanita Mempesona


Tiap wanita pasti ingin tampil prima. Apalagi, dalam hal karir pun, raga nan mempesona lebih mendapat tempat ketimbang yang biasa-biasa saja. Wajar, jika belakangan ini salon, tempat perawatan tubuh, tempat kebugaran tumbuh subur bak jamur. Karena kaum wanita ingin tampil cantik bak bidadari di surga. Eit...tunggu dulu. Benarkah kecantikan hanya monopoli raga saja? Ternyata nggak loh. Banyak perempuan cantik yang ternyata tidak menarik. Nah, gimana caranya agar tampil menarik jiwa dan raga?
-Percaya Diri
Seseorang yang tampil percaya diri akan menambah nilai plus untuk dirinya. Ia menjadi pribadi yang berani di depan. Bahkan, dengan tampil percaya diri, kepercayaan orang lain pada kita pun bertambah. Dalam hal karir, percaya diri sangat menunjang bagi kemajuan karir kita. Atasan akan mempercayakan tugas-tugas yang menantang pada kita. Selain itu, dengan percaya diri, wanita sebagai bunda akan mendidik generasi masa depan yang pemberani.
-Ramah
Terbayang ga sih, kalau ada perempuan cantik tapi judes. Yang pasti, laki-laki yang tadinya tertarik padanya langsung ilfil alias tidak tertarik lagi. Aura yang terpancar dari wajah pun menjadi negatif. Sikap ramah akan memancarkan aura positif bagi orang-orang di sekeliling kita. Ramah bukan berarti kita terus tersenyum setiap saat lho.
-Empati
Wanita kebanyakan punya empati lebih besar ketimbang kaum pria. Namun, pemberian dari Tuhan ini juga tidak muncul dengan sendirinya kalau tidak diasah. Melatih empati kita bisa dimulai dari hal-hal kecil. Dengan adanya empati, wanita akan menjadi pribadi yang bersyukur. Alhasil, energi dan aura positif pun akan terpancar dari diri kita.
-Tulus
Ketulusan akan menambah inner beauty kita. Di jaman materialistis dan serba konsumeris ini, jarang kita jumpai orang-orang yang tulus membantu orang lain. Maka, ketulusan ibarat barang langka. Ketulusan akan terpancar secara alami dan akan terwujud kalau kita hanya mengharapkan pujian dari Tuhan. Namun, jika kita masih berharap pujian dari manusia, ketulusan itupun akan susah muncul.
-Cerdas
Pasti kita pernah ketemu dengan orang cantik tapi tidak cerdas alias bodoh. Kecantikannya pun akan menurun atau pudar. Kecerdasan akan menambah point pesona kita. Bagaimanapun, wanita cerdas akan terlihat lebih seksi ketimbang wanita yang bodoh. Selain itu, wanita cerdas sangat diperlukan untuk mendidik generasi masa depan.
-Olahraga teratur
Selain kecantikan dari dalam dengan memiliki sifat dan sikap seperti di atas, tubuh kita pun harus cantik. Apa yang membuat raga kita mempesona? Salah satunya olahraga secara teratur. Tidak perlu lama, cukup 10 hingga 15 menit tiap hari.
-Mengatur pola makan
Hal lain yang perlu dilakukan agar raga kita mempesona adalah mengatur pola makan dengan porsi seimbang antara karbohidrat, serat, vitamin, protein, dan mineral.
-Mengelola stres
Stres dalam hidup tidak bisa dihindari. Yang bisa kita lakukan adalah mengelola stres.
-Istirahat cukup
Hal lain agar tubuh prima adalah istirahat cukup. Istirahat sangat penting bagi kesehatan tubuh kita. Ibarat mesin, tubuh kita tidak bisa dipakai untuk kerja terus. Ia perlu istirahat.
-Berpikir positif
Possitive thinking akan membuat hidup kita lebih indah dan men-support kita terus maju. Pikiran positif akan menggiring kita pada pencapaian tujuan hidup. Karena, segala sesuatu menjadi mungkin untuk dicapai. Manfaat lain, dengan berpikiran positif, kita akan terhindar dari berprasangka negatif yang menimbulkan iri dan dengki terhadap orang lain.
-Merenungkan tujuan hidup
Sebagai wanita dewasa, kita harus punya tujuan hidup sebagai guideline. Adakalanya perjalanan hidup kita belok atau melenceng. Oleh karena itu, wanita perlu meluangkan waktu untuk merenungkan tujuan hidup. Akan lebih baik lagi jika tujuan hidup kita tulis. Sehingga, mudah mengevaluasinya.
-Selalu bersyukur
Pribadi bersyukur akan terhindar dari sikap keluh kesah, karena ia menerima keadaan dirinya. Selalu bersyukur akan memancarkan kecantikan dari dalam. Karena orang di sekeliling kita tidak terbebani dengan keluhan-keluhan kita yang sebenarnya sampah.
-Bahagia melihat orang lain bahagia
Salah satu hal yang sering merusak kecantikan wanita adalah bahagia bila melihat orang lain susah. Hal ini tentu tak lepas sifat iri dengki yang kerap menjangkiti kaum wanita. Dan, biasanya iri dengki itu pun cenderung ditujukan kepada kaumnya sendiri. Plis dech, hari gini kalau mau terlihat cantik ga usah menjatuhkan orang lain akibat sifat iri dengki kita. Sudah seharusnya kita bahagia melihat orang lain bahagia. Sehingga, kala kita bahagia, orang lain pun akan bahagia. OK?

Menjadi Wanita yang Terus Tumbuh


Sebagai wanita, kita terus tumbuh dan berkembang. Hingga akhirnya memasuki fase dewasa dan menikah. Biasanya, perkembangan diri wanita terus mengalami kenaikan baik secara karir maupun pengetahuan. Dan mencapai puncaknya kala memasuki gerbang pernikahan.
Namun, setelah memasuki pernikahan, penrkembangan diri wanita secara karir dan pengetahuan biasanya agak terhambat, bahkan ada yang terhenti total. Status sebagai istri yang bertugas mengatur kegiatan rumah tangga, tugas melahirkan sebagai seorang perempuan, dan tugas mengasuh anak telah menyita waktu perempuan untuk terus mengembangkan diri.
Padahal, ketika perempuan terlalu sibuk dengan urusan rumah tangganya dan mengabaikan pengembangan dirinya, hal ini berakibat kurang baik bagi keharmonisan hubungan suami istri. Pasalnya, pembicaraan antara suami istri akhirnya tidak nyambung. Temanku Citra, bukan nama sebenarnya, adalah salah satu contohnya. Setelah menikah, Citra memilih menjadi ibu rumah tangga. Kebetulan, perempuan berdarah minang itu langsung melahirkan putra pertamanya. Sehingga, ia sibuk mengurusi anaknya, memikirkan masakan apa yang akan ia olah, membersihkan rumah, dan paling banter ngumpul dengan ibu-ibu tetangganya.
Tanpa ia sadari, aktivitasnya itu telah menyita waktunya. Sehingga, obrolan pembicaraannya pun tak jauh dari masakan, anak, dan sesekali ngomongin tetangga. Akibatnya, ia sering tidak nyambung kala diskusi dengan suaminya yang berprofesi sebagai kuli tinta di sebuah majalah di Jakarta.
Akhirnya, ia pun menyadari ada gap atau jarak pemikiran antara dirinya dan suaminya. ”Yah, Bunda merasa tertinggal jauh dengan Ayah,” ujarnya suatu ketika. Untungnya, suami Citra cukup pengertian. Ia tidak komplain dengan kondisi istrinya saat ini. Suami Citra pun tidak melirik wanita lain untuk diajak diskusi sebagai pembenaran sudah tidak nyambung dengan istri.
Bagi perempuan, kita ditakdirkan kepedulian kita atau altruis kita sangat tinggi. Bahkan, wanita sering tidak memikirkan dirinya, karena lebih mementingkan anak, suami, dan keluarga. Padahal, sebagai seorang pribadi, perempuan harus tetap tumbuh dan berkembang. Bagaimana caranya:
-Luangkan waktu membaca koran, buku, dan majalah
-Investasikan sebagian uang untuk kegiatan menimba ilmu, baik melalui pendidikan formal, kursus, seminar ataupun training.
-Kurangi waktu mengobrol hal tidak jelas dengan ibu-ibu tetangga, kecuali menyangkut hal penting.
-Kurangi menonton infotainment, dan perbanyak waktu menonton berita.
-Luangkan waktu untuk olahraga, meski hanya 5 menit untuk sekedar melakukan peregangan atau stretching.
-Bergabung dengan kelompok diskusi.
-Menambah kursus keterampilan, dll
Sepintas, memang sulit untuk dilakukan, mengingat kesibukan sebagai istri dan ibu. Tapi, kalau ada kemauan, kita pasti bisa. Terus mengembangkan diri bagi seorang wanita bukan semata agar tetap connect jika diajak diskusi suami. Tetapi, lebih untuk menghargai diri sendiri, dan serta demi perkembangan anak-anak di masa depan. Tidak terbayang, jika akhirnya kita menjadi wanita stag yang otaknya hanya dipenuhi hal-hal kerumahtanggaan. Cara berpikir kita akan berubah, dan wawasan kita pun sangat terbatas. Padahal, sebagai seorang ibu, wanita adalah guru dan pengajar utama bagi anak-anaknya. So, wanita harus terus berkembang dan semakin pintar, untuk diri, suami, orang tua, keluarga, dan terutama anak-anaknya.