Kamis, 03 September 2009

Berdamai dengan Depresi


Stres dan depresi kerap datang menyerang kala perempuan bermasalah dalam kehidupannya. Penyebabnya beragam. Seperti kehilangan orang tua yang sangat dekat ikatan emosionalnya, kehilangan anak, suami,perceraian, suami selingkuh, kehilangan pekerjaan, suami di-PHK, anak sakit kronis, suami sakit kronis, dll. Untuk wanita, faktor penyebab depresi lebih disebabkan oleh faktor psikologis, karena aspek perasaan pada perempuan lebih berperan.Berbeda dengan pria yang lebih banyak disebabkan aspek fisik.
Gejala depresi antara lain sering sedih dan murung, tatapan kosong, sering menangis, menyendiri, gelisah, lelah, tidak bertenaga, dan tidak bisa konsentrasi, merasa tidak berguna, tidak berharga, kehilangan motivasi, kehilangan orientasi hidup, bahkan ingin bunuh diri.
Keluhan lain, orang yang sedang depresi biasanya mengalami insomnia, gangguan pola makan, sakit kepala, keluhan pada lambung, saluran nafas, dan pernafasan, serta rasa nyeri yang tidak jelas. Keluhan ini biasanya berlangsung sekitar dua minggu. Jika keluhan lebih dari dua minggu, maka harus dicari solusi penyembuhannya.
Langkah yang bisa dilakukan kala menderita depresi antara lain:
-Sharing ke teman yang bisa diajak bicara dan kita percaya. Dengan cerita permasalahan kita kepada suami atau sahabat, maka sebagian beban kita akan berkurang. Karena, orang yang depresi perlu teman bicara. Selain itu, dari kegiatan sharing itu kita akan mendapat masukan dari orang yang kita percaya.
-Menulis permasalahan pribadi di buku harian. Ini merupakan terapi pelepasan masalah, jika kita enggan bercerita ke orang lain.
-Konsultasi ke psikolog atau psikiater. Jika cerita ke teman atau orang terdekat sudah dilakukan, tapi tidak ada perubahan, ada baiknya pergi ke psikolog yang lebih tahu permasalahan kejiwaan manusia. Diharapkan dari konseling ini akan diperoleh solusi terbaik.
-Melakukan zikir, menarik nafas dalam, meditasi, atau yoga setiap pagi. Dengan aktivitas ini diharapkan akan ada ketenangan batin.
-Berkomunikasi atau berbicara kepada Tuhan, mengadukan permasalahan yang dihadapi.
-Lebih bersyukur dalam hidup. Artinya, mau menerima kondisi sekarang dan tidak memaksakan keinginan atau mengandaikan kebahagian di luar kehidupan kita saat ini.
-Perbanyak jalan kaki. Karena, depresi berhubungan dengan zat kimiawi dalam otak. Dengan memperbanyak jalan kaki, maka tubuh kita banyak melepas hormon endhorpin (hormon pemicu senang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar