Senin, 01 Juni 2009

Ga dapat barang, Ga bisa makan Bubur Ayam



Sabtu (30/5) bareng my hubby and my friend go to GI. Kebetulan, GI will be held midnight sale up to 70%. I have imagined that I will get branded item by low price. When we are still on the way Sudirman street, its traffic jam. Wow....I think that many people have magnituded to go to GI, caused by midnight sale. Mobil kami berjalan laiknya keong, pelan, merayap kayak semut. Bahkan, karena saking crowded-nya, kami terpaksa belok ke PI dulu, cuma numpang doang, terus GI. Tapi, ada pemandangan berbeda, kerumunan orang yang mau pulang, jarang yang bawa tentengan. Jangan-jangan diskonnya diskon biasa. Tapi kami masih penasaran. Setelah meliuk-liuk, mobil kami dapat tempat di lantai 9. Wuihh...tinggi banget. Kami menyusuri Nayla, Seibu, Forever 21, Guess, Esprit, Charles&Keith, Ninewest...dan ga satupun yang menarik hati. Model dan harganya maksudnya. Diskon yang dibandrol ternyata rata-rata hanya 10% hingga 20%. Nayla misalnya, hanya menggelar diskon 10%. Charles and Keith pun sama, rata-rata hanya 10 hingga 20%. Ada sich tas Guess yang didiskon up to 50%, tapi modelnya ga suka.
Setelah capek nyari produk fashion, kami baru sadar, kalo Gramedia diskon 30%. Dengan sisa tenaga dan rasa kantuk luar biasa, kami menyambangi Gramedia. "Maaf mba, sudah tutup," ujar mas pegawai Gramedia. Saat itu, jam menunjukkan jam 00.00. Finally kami pulang dengan tangan kosong. Pulangnya juga sama, mobil menyemut, bahkan stag, ga jalan. Alhamdulillah, kami bisa meninggalkan area GI. Karena perut lapar, kami mampir ke warung pinggir jalan di Jalan menuju Ragunan. Warung kaki lima ini menyajikan bubur ayam dan es teler yang mantab! Sayangnya, ketika aku sudah mbayangin nikmatnya tuch buryam, mas pelayan bilang," bubur dan esnya habis." Duh nasib awak....dah ga bisa beli buku Gramedia, juga ga bisa makan buryam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar